Tanggal 9 Oktober kemarin, tepat 45 tahun Che Guevara ditembak mati tentara Bolivia. Che adalah seorang sahabat Presiden Soekarno.
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, diakui sebagai salah satu pemimpin yang berpengaruh di dunia. Soekarno bergaul akrab dengan para pemimpin dunia lainnya. Dia selalu percaya diri walau menghadapi para pemimpin dari negara yang jauh lebih maju.
Soekarno dikenal sebagai pemimpin yang kharismatik, supel dan penuh canda. Dia juga dikenal sangat menghormati wanita. Tak heran, banyak wanita terpesona sikapnya yang gentleman.
Teman akrab Soekarno tak hanya dari negara berkembang. Dia pun akrab dengan Presiden Amerika Serikat dan Uni Soviet. Walau lebih condong pada negara-negara sosialis, Soekarno dan Presiden AS John F Kennedy nyatanya bersahabat dekat.
Soekarno tak pernah pilih-pilih teman dalam pergaulan di dunia internasional. Jika membantu Indonesia dan menghargai revolusi, pasti cocok dengan Soekarno.
Berikut para pemimpin dunia yang menjadi sahabat Soekarno.
1. Jawaharlal Nehru
Soekarno dan Nehru berteman baik. Keduanya sama-sama founding father atau bapak bangsa bagi negaranya masing-masing. Nehru dan Soekarno sama-sama ingin menciptakan Asia yang bebas dari kolonialisme.
Saat perayaan kemerdekaan India yang pertama, tanggal 26 Januari 1950, Soekarno hadir sebagai tamu kehormatan. Pada Nehru dan rakyat India, Soekarno mengucapkan terimakasih dan salam persaudaraan dari seluruh rakyat Indonesia. Tahun 1955 saat konferensi Asia Afrika, keduanya berdiri dalam satu mobil yang sama dan melambai pada rakyat Indonesia.
Soekarno pernah menulis surat pada Nehru yang sangat isinya mengharukan.
“India dan rakyatnya terikat erat pada kami dengan darah dan kebudayaan. Hubungan ini telah terjalin dari awal tercatatnya sejarah. Kata India juga akan selalu ada dalam hidup kami. Sebagian kata itu merupakan rangkaian huruf pertama yang kami pilih untuk menamai bangsa dan negara ini,” kata Soekarno.
2. Gamal Abdul Nasser
Keduanya adalah tokoh gerakan Nonblok yang sama-sama punya mimpi mewujudkan negara-negara Asia dan Afrika agar tidak terus dijajah bangsa Eropa dan Amerika. Soekarno berkali-kali mengunjungi Mesir.
Karena Nasser pula masyarakat Mesir sangat menghormati Soekarno. Karena itu ada kebun mangga Soekarno di Ismailia. Bibit mangga itu konon merupakan hadiah Soekarno untuk rakyat Mesir. Ada pula istilah kopiah Soekarno untuk menyebut peci hitam yang mirip dengan kopiah Soekarno. Bahkan ada jalan Ahmed Soekarno di Kairo.
Soekarno dan Nasser pernah sama-sama khusyuk berdoa di Masjid Al Azhar, Kairo. Hingga kini, ribuan mahasiswa Indonesia mendapat beasiswa di universitas Islam tertua itu.
3. John Fitzgerald Kennedy
Soekarno mengunjungi Kennedy bulan April tahun 1961. Keduanya langsung cocok. Secara pribadi Kennedy memberikan sebuah helikopter kepresidenan untuk Soekarno. Lewat lobi itu, AS pun setuju menjual pesawat angkut C-130 Hercules untuk merebut Irian Barat dari Belanda.
John F Kennedy kemudian mengutus adiknya, Jaksa Agung AS Bob Kennedy ke Indonesia dan Belanda. Bob banyak menekan Belanda untuk mau duduk di meja perundingan menyelesaikan sengketa Irian Barat.
John Kennedy sudah berjani akan mengadakan kunjungan balasan ke Indonesia. Soekarno pun membangun sebuah paviliun istimewa di istana negara untuk sahabatnya itu. Sayangnya John F Kennedy keburu tewas ditembak sebelum sempat mencoba paviliun istimewa itu.
4. Che Guevara
Tentu Indonesia sebagai tuan rumah konferensi Asia Afrika, mendapat lawatan khusus Che. Dia menemui Presiden Soekarno di Jakarta. Keduanya berdiskusi panjang lebar soal revolusi di masing-masing negara.
Keduanya cocok karena sama-sama anti imperialis. Selain berdiskusi, Che juga menjalin kerjasama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Kuba. Che juga sempat berwisata ke Candi Borobudur.
Che yang terkesan dengan Soekarno kemudian mengundang Soekarno untuk ganti berkunjung ke Kuba. Di sana Soekarno bertemu Fidel Castro. Fidel dan Soekarno langsung cocok dan menjadi sahabat.
Apalagi saat itu Indonesia dan Kuba sama-sama kesal dengan Amerika Serikat (AS) yang mau ikut campur urusan dalam negeri kedua negara.
5. Nikita Kruschev
Maka saat Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur menawarkan bantuan, Soekarno langsung menyambutnya.
Walau berlatar belakang politik, hubungan keduanya cukup akrab. Soekarno menggambarkan saat itu Kruschev begitu menghargainya.
Di suatu hari yang sangat dingin di Rusia, Kruschev menjemput Soekarno. Tanpa banyak bicara dia mengajak Soekarno dan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk Indonesia. Dari Soviet pula Indonesia mendapat aneka persenjataan canggih untuk operasi militer merebut Irian Barat.
Mulai dari pesawat tempur, pesawat pembom, kapal selam, kapal patroli hingga rudal anti serangan udara. Indonesia sempat menjadi negara paling kuat di Asia tahun 1960-an.
6. Josep Broz Tito
Bayangkan pada usia belia dulu, Indonesia bisa ikut menentukan langkah politik dunia yang terbagi atas Blok Barat dan Blok Timur. Kelompok Lima Netral ini tak mau memilih salah satu blok. Mereka memilih menggalang kekuatan di kalangan negara-negara dunia ketiga.
Karena keperluan Nonblok itu pula Soekarno sering menemui Josep Broz. Jika Soekarno datang, Josep Broz akan mengajak Soekarno ke night club paling mewah di Beogard. Mereka akan berdiskusi santai soal peta geopolitik dunia sampai pagi.
Hebatnya, walau di night club, Soekarno tak mau menenggak alkohol setetes pun. Dia selalu minta air jeruk saat mau toast. Broz Tito pun tahu kebiasaan sahabatnya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar